Pages

Subscribe:

Monday, January 21, 2013

Situs Mega Belum Berbahasa Indonesia

Layanan pemyimpanan gratis file di awan, Megaupload, yang kembali beroperasi pada Sabtu pekan lalu belum menyediakan layanan berbahasa Indonesia. Ada 32 opsi bahasa yang tersaji di situs ini, seperti Inggris, Perancis, Belanda, Arab, Jepang, dan Turki.

Kini situs itu bersalin nama menjadi Mega.co.nz dan berbasis di Selandia Baru setelah sebelumnya berbasis di Hongkong. Pendiri layanan ini, Kim Dotcom, 38 tahun, mengatakan ada sekitar satu juta pendaftar pada hari pertama layanan diluncurkan. "Perusahaan ini akan menjadi besar," kata dia dalam jumpa pers, yang digelar di rumah mewahnya di Coatesville, Selandia Baru.

Lelaki berdarah Jerman, yang bernama asli Kim Schmitz ini, sebenarnya masih menjalani proses persidangan di Selandia Baru atas tuduhan menyediakan wahana penyimpanan untuk pelanggaran hak cipta film dan lagu. Dia sempat ditahan lalu dilepas dengan jaminan pada sekitar pertengahan tahun lalu. Saat ini proses persidangan untuk memutuskan jadi-tidaknya ekstradisinya ke Amerika Serikat masih berjalan.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menuding situs Dotcom menyebabkan kerugian perusahaan film dan musik di sana sebesar sekitar US$ 500 juta (sekitar Rp 4,8 triliun). Perusahaan-perusahaan film yang bergabung di Motion Picture Association of America merupakan pemegang hak cipta dari mayoritas film Hollywood, yang banyak diunggah ke situs milik Dotcom.

Pada Januari tahun lalu, pasukan khusus Selandia Baru dan penyelidik dari Federal Bureau Investigation menciduk Dotcom dari rumahnya dan menyita semua peralatan digital serta server, yang menaungi situs Megaupload. Sebagian server juga berada di Amerika.

Hingga saat ini, lelaki berusia 38 tahun itu masih menjalani proses persidangan. Dia mengaku yakin bisa mengalahkan tuntutan hukum karena dirinya benar. Dia mengatakan selalu membuka pintu bagi perusahaan film Hollywood untuk bisa menghapus langsung semua file jiplakan di situsnya.

"Jadi lebih baik kita semua bicara baik-baik dari pada menempuh cara seperti ini," kata dia sambil mengancam akan menggugat aparat penegak hukum di Selandia Baru dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Megaupload beroperasi sejak 2005 dan sempat memiliki karyawan sebanyak 200 orang sebelum ditutup.

Menanggapi permintaan itu, asosiasi perfilman Amerika Serikat (MPAA) mengatakan akan melihat terlebih dulu seperti apa situs baru Mega. "Yang kami tahu Kim Dotcom membangun karir dan kekayaannya dengan mencuri hasil karya kreatif orang lain," kata pengelola MPAA dalam rilisnya.

Situs Mega menyediakan fasilitas penyimpanan gratis 50 gigabita bagi setiap pengguna. Sedangkan untuk fasilitas penyimpanan sebanyak 500 gigabita, 2 terabita dan 4 terabita, setiap pengguna akan dikenakan biaya, masing-masing, sebesar US$ 13,29 (sekitar Rp 128 ribu), US$ 26,59 (sekitar Rp 255 ribu) dan US$ 39,90 (sekitar Rp 383 ribu) per tahun.

Menurut Kim, setiap pengguna bisa menyimpan file secara aman karena dilengkapi fasilitas enkripsi. Kuncinya terletak pada password yang dikombinasikan dengan rumus enkripsi tertentu. "Jadi saya sendiri bahkan tidak tahu file apa saja yang disimpan pengguna di situs Mega," kata dia.

0 comments:

Post a Comment

SWARA GIRI FM