MILAN - "Rotten apple" atau apel busuk. Itu adalah sebutan Silvio Berlusconi untuk Mario Balotelli ketika klub miliknya, AC Milan, dikabarkan ingin membeli striker Manchester City tersebut awal Januari ini. Berlusconi menyamakan Balotelli dengan apel busuk karena dianggap dapat meracuni semua tim yang dibelanya.
Entah sudah direncanakan atau malah tidak disangka oleh Berlusconi, Milan kini malah memakan apel busuk itu. Ya, Balotelli telah resmi menjadi bagian dari Rossoneri -sebutan Milan- setelah City menyetujui tawaran EUR 20 juta (Rp 260 miliar) untuk pemain 22 tahun tersebut.
Setelah tiga tahun berpetualang di Inggris, Balotelli pun kembali ke Italia dan sekaligus kembali ke Kota Milan. Sebelum City, striker berdarah Ghana itu adalah pemain Inter Milan selama empat tahun (2006-2010). Berbeda dengan Nerazzurri " sebutan Inter, Milan adalah klub idolanya semasa kecil.
Interisti - sebutan fans Inter - pernah dibuat geram oleh aksi Balotelli ketika mengenakan kostum Milan ketika masih menjadi bagian dari skuad Inter pada Maret 2010. Nah, bergabung dengan klub idola bisa jadi alasan Balotelli rela menerima gaji lebih rendah di Milan.
Dalam draft kontrak 4,5 tahun atau hingga Juni 2017 yang diteken Balotelli, pemain berjuluk Super Mario itu menerima EUR 4 juta (Rp 52 miliar) per tahun. Itu EUR 2 juta (Rp 26 miliar) lebih rendah ketimbang penghasilannya di City. "Kesepakatan dengan Mario Balotelli menunjukkan bahwa klub kami bisa mengelola keuangan dengan baik. Kami memang harus mengeluarkan uang, tapi sekaligus investasi," kata Barbara Berlusconi, direktur Milan di situs resmi klub.
"Kami juga membuktikan masih memiliki daya tarik bagi pemain top," imbuh putri Berlusconi itu.
Secara teknik, Balotelli yang akan menjalani debut dalam laga persahabatan melawan klub Seri D Darfo Boario hari ini waktu setempat (31/1) itu memang pemain kelas dunia. Dia juga tulang punggung lini depan timnas Italia saat ini setelah performa gemilangnya di Euro 2012.
Lini depan Milan sebenarnya mulai step up sepeninggal Zlatan Ibrahimovic dan disusul Alexander Pato. Allenatore Massimiliano Allegri bisa mengandalkan pemain muda terbaik Gran Gala del Calcio 2012 Stephan El Shaarawy yang ditemani Giampaolo Pazzini dan Bojan Krkic.
Tapi, dengan Robinho yang homesick dan M"Baye Niang yang belia, kedatangan Balotelli bisa menaikkan performa Milan. Ini sekaligus memenuhi target utama mereka musim ini. Yakni, finis tiga besar di Serie A musim ini dan kembali berkiprah di Liga Champions musim depan.
Tapi, bagaimana dengan apel busuk - Sebagai bad boy yang kerap berulah baik di dalam maupun di luar lapangan, Milan semestinya sudah memiliki cara meng-handle Balotelli. Jika menoleh ke belakang, Rossoneri memang sukses menjinakkan beberapa bad boy seperti Robinho, Antonio Cassano, maupun Ibrahimovic.
"Atmosfer hangat di Milanello (markas latihan Milan) dan kembali dekat dengan keluarganya di Italia bisa membuat dia (Balotelli) tidak nakal lagi," kata Wakil Presiden Milan Adriano Galliani. Benarkah?.
0 comments:
Post a Comment